Kompetensi
Dalam Desain Pembelajaran
A.
Pengertian Kompetensi dan desain pembelajaran
1.
Kompetensi
Menurut
Purwadarminta dalam kamus umum Bahasa Indonesia “Kompetensi adalah kewenangan
(kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal.
Sedangkan
dalam Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002. tentang Kurikulum Inti
Perguruan Tinggi mengemukakan “Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas,
penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap
mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan
tertentu”.
Spencer
Jr, Lyle M. PhD : 1993, memberikan sebuah definisi bahwa kompetensi adalah
karakteristik dasar seseorang (individu) yang mempengaruhi cara berpikir dan
bertindak, membuat generalisasi terhadap segala situasi yang dihadapi, serta
bertahan cukup lama dalam diri manusia.
Dalam
definisi diatas, komponen-komponen atau elemen yang membentuk sebuah
kompetensi adalah:
1.
Motif
(motivies). Motif adalah sesuatu yang cecara konsisten dipikirkan atau dikehendaki
oleh seseorang, yang selanjutnya akan mengarahkan, membimbing, dan memilih
suatu perilaku tertentu terhadap sejumlah aksi atau tujuan.
2.
Karakter
pribadi. adalah karakteristik fisik dan reaksi atau respons yang dilakukan
secara konsisten terhadap suatu situasi atau informasi.
3.
Konsep
diri. adalah perangkap sikap, sistim nilai atau citra diri yang dimiliki
seseorang.
4.
Pengetahuan.
adalah informasi yang dimiliki seseorang terhadap suatu area spesifik
tertentu.
5.
Keterampilan
adalah kemampuan untuk mengerjakan serangkaian tugas fisik atau mental
tertentu.
Jadi,
dalam Kompetensi yang perlu kita pahami adalah mencakup tiga jenis kemampuan
yaitu pengetahuan, keterampilan tekhnik dan sikap perilaku.
2.
Desain
Pembelajaran
Desain
pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai
disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses.
a.
Sebagai disiplin, desain
pembelajaran membahas berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta
proses pengembengan pembelajaran dan pelaksanaannya.
b.
Sebagai ilmu, desain
pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan,
pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas
pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata
pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas.
c.
Sebagai sistem, desain
pembelajaran merupakan pengembangan sistem pembelajaran dan sistem
pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu
belajar.
d.
Desain pembelajaran sebagai
proses. merupakan pengembangan sistematis tentang spesifikasi pembelajaran
dengan menggunakan teori pembelajaran dan teori belajar untuk menjamin mutu
pembelajaran.
Desain
pembelajaran merupakan proses keseluruhan tentang kebutuhan dan tujuan
belajar serta sistem penyampaiannya. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan
bahan dan kegiatan pembelajaran, uji coba dan penilaian bahan, serta
pelaksanaan kegiatan pembelajarannya. Untuk memahami lebih jauh tentang teori
dan aplikasi desain pembelajaran.
B.
Urgensi Desain Pembelajaran
Perlunya perencanaan pembelajaran dimaksudkan agar dapat
dicapai perbaikan pembelajaran, upaya memperbaiki kualitas pembelajaran perlu
diawali dengan perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain
pembelajaran. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan
system. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaiman seseorang
belajar untuk merencanakan sebuah desain pembelajaran yang diacukan pada
siswa secara perorangan. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada
ketercapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu perlunya sebuah metode
capaian pembelajaran, diantaranya :
a. Perbaikan kualitas
pembelajaran
b. Pembelajaran
dirancang dengan perbaikan system
c. Desain
pembelajaran mengacu pada bagaimana seorang belajar
d. Desain
pembelajaran harus diacukan pada tujuan
C.
Model-Model Pengembangan Desain
1.
Model Pengembangan Pembelajaran Menurut Dick & Carey
Perancangan pengajaran menurut sistem
pendekatan model Dick & Carey, dikembangkan oleh Walter Dick & Lou
Carey. Menurut pendekatan ini terdapat beberapa komponen yang akan dilewati
di dalam proses pengembangan dan perancangan tersebut yang berupa urutan
langkah-langkah.
Adapun urutan perancangan dan pengembangan model ini adalah
sebagai berikut:
1.
Identifikasi tujuan pengajaran (Identity Instructional
Goals)
2.
Melakukan analisis instruksional (Conducting a Goal
Analysis)
3.
Mengidentifikasi tingkah laku awal/karakteristik siswa (identity
Entry Behaviours, Characteristic)
4.
Merumuskan tujuan kinerja (Write performance Objectives)
5.
Pengembangan tes acuan patokan (Develop-criterian-referenced
test items)
6.
Pengembangan strategi pengajaran (Develop Instructional
Strategy)
7.
Pengembangan atau memilih pengajaran (Develop and Select
Instructional Materials)
8.
Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif (Design and
Conduct Formative Evaluation)
9.
Menulis perangkat (Design and Conduct Summative
Evaluation)
10.
Revisi pengajaran (Instructional Revitions).
2.
Model Desain Pembelajaran Wong dan Roulerson
Wong dan Roulerson mengemukakan 6 langkah pengembangan
desain intruksional yaitu:
1.
Merumuskan tujuan
2.
Menganalisis tujuan tugas belajar
3.
Mengelompokkan tugas-tugas belajar dan memilih kondisi
belajar yang tepat.
4.
Memilih metode dan media
5.
Mensintesiskan komponen-komponen pembelajaran
6.
Melakasanakan rencana, mengevaluasi dan memberi umpan balik.
D.
Hubungan Antara Tujuan Pembelajaran Dengan Kompetensi
Pembelajaran
Dalam kurikulum yang berorientasi pada pencapaian
kompetensi, tujuan yang harus dicapai oleh siswa dirumuskan dalam bentuk
kompetensi. Dalam pembangunan konteks pengembangan kurikulum,
kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap
yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Seseorang yang
telah memiliki kompetensi dalam bidang tertentu bukan hanya mengetahui,
tetapi juga memahami dan menghayati bidang tersebut yang tercermin dalam
dalam pola prilaku sehari-hari.
Dalam kurikulum, kompetensi sebagai tujuan pembelajaran
dijadikan sebagai standar dalam pencapaian tujuan kurikilum. Baik guru dan
siswa perlu memahami kompetensi yang harus dicapai dalam proses pendidikan
dan pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan untuk memudahkan dalam merancang
strategi keberhasilan.
Dalam kompetensi sebagai tujuan, di dalamnya terdapat
beberapa aspek, yaitu:
a. Pengetahuan (knowledge)
b. Pemahaman (undestanding)
c. Kemahiran (skill)
d. Sikap (attitude)
e. Minat (interest)
Sesuai dengan aspek-aspek di atas, maka tampak bahwa
kompetensi sebagai tujuan dalam kurikulum itu bersifat kompleks. Artinya
bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kecakapan, nilai, sikap
dan minat siswa agar mereka dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran
disertai rasa tanggung jawab. Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai dalam
kompetensi ini adalah bagaimana memberikan pemahaman dan penguasaan materi
agar dapat mempengaruhi cara bertindak dan berpikir dalam kehidupan
sehari-hari.
E.
Kompetensi Guru
Kemampuan Guru dapat di amati dengan
menggunakan setidaknya empat macam petunjuk yaitu:
a. Di tinjau oleh
latar belakang pengetahuan.
b. Adanya penampilan
atau performance.
c. Kegiatan yang menggunakan
prosedur dan teknik yang jelas.
d. Adanya hasil yang
di capai.
Secara umum kompetensi seorang guru
merujuk pada empat faktor yaitu:
a.
Kompetensi Pedagogic
Kompetensi pedagogic atau akademik ini
menunjukkan kepada kemampuan guru untuk mengelola proses belajar mengajar,
termasuk di dalamnya perencanaan dan pelaksanaan, evaluasi hasil belajar
mengajar dan pengembangan siswa sebagai individu-individu.
Kompetensi pedagogik meliputi:
1. menguasai
karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, social, cultural, emosional, dan
intelektual.
2. menguasai teori
belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
3. mengembangkan
kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.
4. menyelenggarakan
kegiatan pengembangan yang mendidik.
5. manfaat teknologi
informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan
pengembangan yang mendidik.
6. memfasilitasi
pengembangan potensi siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang di
miiki.
7. menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8. memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
9. melakukan tindakan
reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran
b.
Kompetensi Pribadi
Kompetensi ini mengkaji dedikasi dan
loyalitas guru. Mereka harus tegar, dewasa, bijak tegas, dapat menjadi contah
bagi para siswa dan memilki kepribadian mulia.
Kompetensi pribadi meliputi:
1. bertindak sesuai
dengan norma agama, hokum, social, dan kebudayaan nasional Indonesia.
2. menampilkan diri
sebagai pribadi yang jujur, berahklak mulia, dan teladan bagi siswa dan
masyarakat.
3. menampilkan diri
sebagai pribadi yang mantab, stabil dan dewasa, arif dan berwibawa.
4. menunjukkan etos
kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya
diri.
5. menjunjung tinggi
kode etik profesi guru.
c.
Kompetensi Professional
Kompetensi ini menunjukkan kemampuan guru
untuk menguasai materi pembelajaran. Guru harus memiliki pengetahuan yang
baik mengenai subyek yang di ajarkan, mampu mengikuti kode etik professional
dan menjaga serta mengembangkan kemampuan profesionalnya.
Kompetensi ini meliputi:
1. Menguasai materi,
struktur, konsep, dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu.
2. menguasai standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang
diampu.
3. mengembangkan
materi pembelajaran yang diampu seara kreatif.
4. mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
5. memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan
diri.
d. Kompetensi Social
Kompetensi ini menunjukkan kepada
kemampuan guru untuk menjadi bagain dari masyarakat, berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dengan para siswa, para guru lain, staf
pendidikan lainnya, orang tua dan wali siswa serta masyrakat.
Kompetensi ini meliputi:
1. bersikap inklusif,
bertindak obyektif, serta tidak deskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status
social ekonomi.
2. berkomunikasi
secara efektif, empati, dan santun dengan sesame pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat.
3. beradaptasi di
tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indinesia yang memiliki keragaman
social budaya.
4. berkomunikasi
dengan komunitas profesi dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau
bentuk lain.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kompetensi dalam desain pembelajaran
adalah suatu kemampuan seseorang
(guru) yang dimiliki seperti pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku
dalam memproses atau mengolah pengembangan bahan atau kegiatan pembelajaran.
Dalam
desain pembelajaran perlu adanya
metode pencapaian yaitu diantaranya Perbaikan kualitas pembelajaran, pembelajaran
dirancang dengan perbaikan system, desain pembelajaran mengacu pada bagaimana
seorang belajar dan desain pembelajaran harus diacukan pada tujuan.
Kompetensi dalam desain pembelajaran ini
mempunyai tujuan yang ingin dicapai yaitu bagaimana memberikan pemahaman dan
penguasaan materi agar dapat mempengaruhi cara bertindak dan berpikir dalam
kehidupan sehari-hari.
Kompetensi guru dalam desain pembelajaran
harus merujuk pada empat faktor yaitu:
1. Kompetensi
pedagogic
2. Kompetensi pribadi
3. Kompetensi
professional
4. Kompetensi social
DAFTAR PUSTAKA
http://elsimasihombing.blogspot.com/2009/12/definisi-kompetensi.html
diakses pada tanggal 15 mei 2013
http://zuhairistain.blogspot.com/2009/04/pengertian-desain-pembelajaran_16.html
diakses pada tanggal 15 mei 2013
Muh.
Joko Susilo, S. Pd. M. Pd., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2007).
Walter
Dick & Lou Carey, The Systematic design of Intrustion, (Boston:
Library of Congress Cataloging-in-Publication Data, 1937).
Dr.
hamzah B. Uno, M. Pd., Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran,(Jakarta:
Bumi Aksara 2006).
Wina
Sanjaya, M. Pd., Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, (Jakarta: kencana).
Dra.
Sumiati, Asra, M.Ed, Metode Pembelajaran, (Bandung:
CV. Wacana Prima 2007)
|
Rabu, 15 Mei 2013
Kompetensi dalam desain pembelajaran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
thanks :D
BalasHapusiyah sama2. :)
BalasHapusCasino review: Welcome bonus, free spins and more! - DRMCD
BalasHapusCasino is a reliable site for players with a 안동 출장마사지 good deposit bonus. The player's 충청북도 출장마사지 choice 군산 출장안마 of games 양산 출장안마 from providers such as 통영 출장샵 Slots.lv, Microgaming, NetEnt, Betsoft,